Hari ini saya ingin membahas mengenai Aturan Sturgess. Seperti yang kita ketahui, aturan Sturgess digunakan untuk menentukan banyak kelas saat kita akan membuat tabel distribusi frekuensi.
Rumus dari Aturan Sturgess adalah
Namun, ada hal yang menarik dari penggunaan aturan Sturgess tersebut. Apa itu?
Berikut saya jelaskan.
Ketika kita sudah mendapatkan hasil dari perhitungan menggunakan aturan Sturgess, seringkali hasilnya berupa bilangan desimal. Karena itulah, ada banyak versi untuk menetapkan nilai k dari penggunaan aturan Sturgess tersebut.
Hal ini juga yang banyak saya temui di buku-buku pelajaran seperti contoh di bawah ini.
1. Buku 1: k = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 50 = 1+ 3,3 x 1,698 = 6,6 (dibulatkan menjadi 6 atau 7 kelas).
2. Buku 2: k = 1 + 3,3 log 18 = 1+ 3,3 x 1,255 = 5, 14 (diarahkan ke nilai 6).
3. Buku 3: Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 48 = 6,548 ...bulatkan ke atas menjadi k = 7.
Lalu, mana yang benar?
Nilai dari aturan sturgess sesungguhnya adalah nilai pendekatan. Ketika k =5,14, artinya bisa saja k = 5 atau bisa saja k = 6. Pertama, cobalah nilai pendekatan berdasarkan pembulatan. Misalnya, k = 5,14, maka cobalah k = 5. Jika interval kelas pada tabel distribusi frekuensi tidak memuat seluruh data, barulah selanjutnya gunakan nilai pendekatan lainnya, yaitu k = 6.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar